Salah satu atribut Gojek/Rha
MEDANHEADLINES.COM, Medan – Kisruh soal jaket ojek online (ojol) yang dikenakan pelaku bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan, memancing pengamat ekonomi Gunawan Benyamin buka suara. Dia bilang, Gojek dan Grab tidak perlu khawatir soal atribut yang dikenakan pelaku beraksi, alasannya, semua orang bisa memanfaatkan identitas siapapun.
“Saya menilai ini hanya oknum yang memanfaatkan identitas ojol. Pada dasarnya semua orang bisa berbuat seperti itu. Saya menilai, Gojek atau Grab tidak perlu khawatir dengan serangan teroris tersebut,” kata Gunawan, Kamis (14/11).
Terkait pandangan masyarakat yang salah menyebut atribut yang dikenakan pelaku dengan mengatakan sewaktu meledakkan diri mengenakan jaket Gojek, Gunawan menyatakan, masyarakat memiliki istilah sendiri dalam menyebutkan merek. Menurutnya, masyarakat Medan punya kebiasaan semua ojol dengan Gojek.
“Untuk menyebutkan sepeda motor saja, kebanyakan orang di Medan atau Sumut umumnya menyebutkan merek salah satu kendaraan untuk menggantikan istilah kendaraan bermotor. Sama halnya dengan yang terjadi pada Gojek, kebiasaan Orang Medan itu menyebut ojol dengan Gojek,” ujar Gunawan.
Gunawan menilai salah paham ini, lantaran penyebutan Gojek lebih dikenal di lapisan masyarakat sebab mampu menjangkau kebutuhan konsumen di mana pun berada. Hal inilah yang menyebabkan masyarakat menyamakan semua ojol dengan Gojek.
“Jadi memang brandnya ojol itu di sini lebih di kenal dengan Gojek. Ini biasa terjadi. Penggunaan istilah Gojek untuk ojol sudah menjadi habit kita di Medan ataupun Sumut pada umumnya. Kita harus akui brand Gojek memang lebih unggul di sini dibandingkan brand lain. Apalagi ojol ini memang punya kelebihan, mampu menjangkau semua kebutuhan konsumen di manapun konsumen berada,” tuturnya panjang lebar.
Seperti diberitakan, RMN (24), warga Jalan Jangka Nomor 89B, Kelurahan Seiputih Barat, Kecamatan Medanpetisah, Kota Medan diduga melakukan bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan pada Rabu (13/11/2019) pagi. Dia mengenakan jaket Grab, ditemukan tewas dengan bagian tubuh terpisah dan hancur di sekitaran kantin.