MEDANHEADLINES.COM, Medan – Pihak rektorat Universitas Sumatera Utara (USU) mengeluarkan kebijakan untuk meliburkan aktivitas perkuliahan selama 2 hari kedepan. Hal itu dilakukan pihak kampus pascaterjadinya bentrok antar Mahasiswa Fakultas Teknik Sipil dan Mesin pada Kamis (5/9).
Kepala Hubungan Masyarakat (Humas) USU, Elvi Sumanti mengatakan, usai kejadian pihak kampus langsung melakukan mediasi yang dipimpin beberapa wakil rektor dan jumlah perwakilan mahasiswa yang terlibat bentrok.
“Mediasi antara mahasiswa Teknik Mesin dan Teknik Sipil yang didampingi oleh Ketua dan Sekretaris Jurusan masing masing. Pertemuan dilakukan wakil rektor 1, 4 dan 5 serta dekan dan para wakil dekan Teknik, Kapolsek Medan Baru dan perwakilan mahasiswa,” sebut Elvi
Dari Hasil mediasi itu, Elvi menambahkan, Bahwa kedua kubu sepakat berdamai dan tidak akan mengulangi kejadian serupa. Mereka juga bersiap menjaga keamanan dan kenyamanan kampus.
”Untuk meredam kejadian ini, pihak fakultas meliburkan seluruh aktivitas di kampus teknik terhitung hari ini sampai Minggu. Tapi, Senin 10 September 2019, mahasiswa beraktifitas seperti biasa,” ungkap Elvi.
Elvi menyebut ada beberapa mahasiswa yang mengalami luka-luka akibat aksi saling serang tersebut. Tapi mereka langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Umum USU. Dan biaya perawatan ditanggung oleh pihak kampus.
“Data korban luka-luka ada di rumah sakit. Tapi, seluruh biaya perobatan akan ditanggung USU,” jelas Elvi.
Berdasarkan informasi yang dihimpun di lokasi, tawuran berawal dari kegembiraan mahasiswa baru Teknik Mesin lantaran mendapat seragam jurusan. Mereka lalu konvoi keliling kampus menggunakan sepeda motor untuk merayakannya.
Akan tetapi, ketika di depan gedung Teknik Sipil mereka mengeber-geber sepeda motornya. Tidak senang melihat itu, mahasiswa Teknik Sipil keberatan dan akhirnya terlibat aksi saling lempar batu.
“Iya benar aksi tawuran cuma karena enggak senang digeber pakai sepeda motor,” sebut petugas satpam kampus, R Tarigan.
Aksi konvoi mengenakan seragam jurusan itu sudah semacam tradisi oleh mahasiswa baru setiap tahunnya. Ini adalah bentuk kesenangan atas diterima menjadi mahasiswa di USU.
“Nah anak sipil enggak senang, habis itu main mereka. Mungkin ada yang tidak senang dengan anak teknik makanya mereka dipukuli,” pungkas Tarigan.(red)