Sumut  

Bupati Simalungun Resmikan Monumen KM Sinar Bangun

MEDANHEADLINES.COM – Pemerintah Kabupaten Simalungun meresmikan Monument KM Sinar Bangun yang bertempat di depan pelabuhan Tigaras, Kabupeten Simalungun pada Kamis (2/5). Acara peresmian itu turut dihadiri ratusan keluarga korban KM Sinar Bangun dan ASN Pemkab Simalungun.

Bupati Simalungun Dr. JR Saragih dalam sambutannya mengucapkan turut berbelasungkawa atas peristiwa tragis tengelamnya kapal KM Sinar Bangun beberapa waktu lalu.

Peristiwa itu, kata JR Saragih, kiranya dapat menjadi pembelajaran bagi semua pihak terutama pengusaha kapal motor yang berlabuh di pelabuhan sekitar Danau Toba.

“Kami juga berharap agar seluruh keluwrga yang ditinggalkan dapat tabah,”ucap JR Saragih di depan ratusan keluarga korban.

Dalam kesempatan itu juga, Bupati Simalungun 2 periode ini memghimbau agar keluarga korban tidak lagi nyekar di pinggiran danau. Hal itu ditakutkan mengurangi minat pariwisata.

“Karena kalau nyekar dia di danau itu, kurang baik untuk dilihat orang. Dan juga yang menabur bunga membuat seperti ada suatu kerawanan, ketakutan orang untuk berwisata,”terangnya.

Dari catatan Pemkab Simalungun, keluarga korban tidak hanya berdomisili di sekitara Siantar-Simalungun, melainkan ada yang berada di luar kota.

Untuk lebih memudahkan keluarga berziarah ke Monument KM Sinar Bangun, Pemkab Simalungun menyediakan penginapan gratis di dekat lokasi monument.

“Dia mau nginap disitu boleh. Tapi apa adanya. Semua kita sudah siapkan fasilitasnya,”ujarnya

Bupati Simalungun juga menegaskam agar Pemkab Simalungun merawat dan menjaga Monument KM Sinar Bangun. Maka dari itu, JR mengatakan, setiap 5 hari sebelum puasa dalam tiap tahun, Pemkab Simalungun akan megadakan acara.

“Jadi nanti dibuat monument nyekar. Siapa saja boleh. Tadi sudah saya katakan kepada keluarga, siapa pun yang mau nyekar, ada disediakan tempatnya,”ucapnya.

Diketahui, Monument KM Sinar Bangun dirancang oleh Consultant HAN Awal & Partner yang bertempat di Jakarta. Yori Antar, arsitek Monument KM Sinar Bangun menjelaskan, monumen tersebut dirancang dengan 3 misi.

“Pertama itu monument kesedihan, untuk tempat ziarah keluarga korban. Yang kedua menjadi monument peringatan, kemudian menjadi landmark kawasan sekaligus menjadi wisata, khusunya wisata religi,”terangnya.

Sementara itu dijelaskannya, di puncak monument terdapat replika seperti siluet kapal dengan panjang 9 meter, lebar 3,5 meter dan tinggi 2,7 meter.

Siluet kapal itu juga dikatakan Yori sebagai kapal arwah. Karena menurutnya, kapal itu diibaratkan menjadi transportasi penghantar arwah-arwah korban ke tempat yang abadi.

“Makanya dibuat setransparan mungkin, menyatu dengan langit dan awal. Coba kita lihat, kapal itu nyaris gak ada, seperti ada dan tiada. Kalau malam kapalnya nyala,”jelasnya.

Kapal yang berada di puncak monument dirancang sekitar 2 bulan itu dibuat menghadap Danah Toba. Rancangan itu menjadi simbol danau tempat hilangnya kapal KM Sinar Bangun beberapa waktu lalu.

Sementara itu, jika pengunjung melihat replika kapal motor yang berada di puncak monument akan menimbulkan ilusi yang menghilang dari sudut tertentu.

Di tengah bangunan monument terdapat terowongan pendek yang dibuat melubangi kaki pedestel. Terowongan tersebut diciptakan untuk ruang berkabung atas korban yang jatus peristiwa tragis itu.

Kemudian terdapat juga plat kuningan di bawah ‘kapal arwah’ yang menunjukkan titik koordinat terakhir kapal KM Sinar Bangun sebelum tenggelam.

Selanjutnya metinggian motif ulos sibolang yang terdapat pada pedestal di dua sisi monument menyimbolkan kedalaman danau Toba yang 450 meter. Dimana ulos sibolang itu dikenakan masyarakat Batak pada suasana duka. (red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.