Sumut  

Tak Kunjung Dapat Solusi, Masyarakat Sari Rejo Kembali Datangi Kantor Gubernur

MEDANHEADLINES.COM – Ratusan Pengunjuk rasa yang berasal dari Masyarakat Sari Rejo, Kecamatan Medan Polonia kembali mendatangi Kantor Gubernur Sumatera Utara, Jalan Diponegoro, Kota Medan, Senin (20/1/2019).

kedatangan mereka ini untuk mengadukan permasalahan sengketa lahan kepada Gubernur Edy Rahmayadi yang tak kunjung Selesai

Massa yang datang menggunakan berbagai kendaraan. Mulai dari roda empat, roda dua, hingga odong-odong (kendaraan roda empat yang dirangkai dengan gerbong) ini langsung memblokir jalan dan memacetkan arus lalu lintas yang ada diseputran kantor Gubsu

“Kalau tidak ada juga solusi, kami akan tetap begini. Berunjuk rasa sampai Pilpres nanti,” ujar Ketua Forum Masyarakat (FORMAS) Sari Rejo Pahala Napitupulu di hadapan massa.

Ia menyampaikan keheranannya mengapa hingga saat ini belum ada solusi dari pemerintah, meski perkara ini sudah dimenangkan hingga tingkat MA.

“MA itu keputusan tertinggi. Diatasnya hanya keputusan Tuhan,” ungkapnya.

Dikatakannya, Sampai sekarang sertifikat tanah mereka belum juga terbit. Padahal sudah ke berbagai instansi mereka mengadu. Bahkan pihak ATR/BPN juga tak mau menerbitkan sertifikat mereka. Dengan alasan, lahan di dekat markas Lanud Soewondo itu masih terdaftar sebagai aset negara.

Yang anehnya, kenapa sertifikat tanah bisa terbit kepada pihak pengembang. FORMAS menduga ada sindikasi yang tersistematis antara Pemko Medan, pengembang dan Lanud Soewondo.

“Kecurigaan ini ada dasar hukumnya. Ada 16 developer dengan gampangnya mendapat sertifikat. Padahal warga Sari Rejo sendiri tidak mendapat sertifikat,” ungkapnya.

Setelah berorasi cukup lama, massa. Akhirnya diterima pihak Pemprov Sumut. Perwakilan lalu melakukan pertemuan dengan Kepala Biro Otonomi dan Kerjasama Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Utara Basarin Yunus Tanjung dan Kasubbag Pertanahan di Biro Pemerintahan.

Setelah diajak berdialoh, massa menyampaikan rasa kecewanya karena yang menemui mereka bukan Edy Rahmayadi dan bersikeras menunggu kehadiran Edy Rahmayadi.

Sedangkan pihak Pemprov Sumut berjanji akan menyampaikan aspirasi masyarakat kepada gubernur jika sudah kembali dari luar kota.

“Di Jakarta sedang membahas masalah ini,” kata Ngadimin.

Fredi Rangkuti salah satu perwakilan massa kecewa. Dia menganggap Edy lari dari masalah. Sangat jauh dari visi dan misinya yang ingin Sumut Bermartabat.

“Gubernur harus menginisiasi ini. Dia juga harus mendukung pergerakan FORMAS Sari Rejo untuk mendapatkan haknya. Jadi jangan lari,” Pungkasnya. (red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.