BNPB : kerugian Ekonomi Akibart Gempa Lombok Capai 7,45 Triliyun

TIm SAR Saat Melakukan Evakuasi Korban Gempa Lombok
TIm SAR Saat Melakukan Evakuasi Korban Gempa Lombok

MEDANHEADLINES.COM – Badan Nasional Penanggulangan Bencana Mendata setidaknya Jumlah kerugian ekonomi yang ditimbulkan dari Gempa Lombok Mencapai Angka Rp 7,45 Triliyun

Hal ini berdasarkan data Tim dari Kedeputian Rehabiitasi dan Rekontruksi BNPB yang melakukan hitung cepat dampak gempa. Kerusakan dan kerugian ini meliputi sektor permukiman 6,02 trilyun rupiah, sektor infrastruktur 9,1 milyar rupiah, sektor ekonomi produktif 570,55 milyar rupiah, sektor sosial 779,82 milyar rupiah, dan lintas sektor 72,7 milyar rupiah . Sektor permukiman adalah penyumbang terbesar dari kerusakan dan kerugian akibat bencana yaitu mencapai 81 persen

Sementara itu untuk Korban Meninggal hingga Rabu, (15/8/2018) Mencapai 460 org Yang terdiri dari 396 org Kab. Lombok Utara, 39 org Kab. Lombok Barat, 12 org Kab. Lombok Timur, 9 org Kota Mataram, 2 org Kab. Lombok Tengah, 2 org Kota Denpasar

” Jumlah korban jiwa ini masih bisa bertambah mengingat Tim SAR gabungan masih melakukan pencarian korban tertimbun longsor di Dusun Dompu Kecamatan Kayangan, Lombok Utara yang diduga ada 4 orang tertimbun longsor, evakuasi di Dusun Busur Timur Desa Rempek Kecamatan Gangga, Lombok Utara yang diduga masih ada satu orang tertimbun reruntuhan bangunan, dan beberapa laporan dari masyarakat,” Ungkap Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho

Sementara itu Untuk Korban Luka Tercatat sebanyak 7.773 org yang terdiri dari 959 org luka berat/rawat inap dan 6.774 org luka ringan/rawat jalan, Sementara untuk Pengungsi tercatat sebanyak 417.529 org yang Terdiri dari 187.889 laki-laki dan 229.640 perempuan.

Sedangkan dari sisi kerusakan, Sebanyak 71.962 unit rumah rusak yang terdiri dari 32.016 Rusak Berat 3.173, Rusak Sedang dn 36.773 Rusak Ringan

Sedangkan Untuk Fasilitas Pendidikan kerusakan terjadi sebanyak 671 unit, yang terdiri dari 124 unit PAUD, 341 unit SD, 95 unit SMP, 55 unit SMA, 50 unit SMK, dan 6 unit SLB

” BNPB juga akan menghitung berapa besar kebutuhan yang diperlukan untuk pemulihan dalam rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana. Pembangunan kembali akan dilakukan di 5 sektor yaitu sektor permukiman, infrastruktur, ekonomi produktif, sosial dan lintas sektor, ” Pungkas Sutopo

” Untuk membangun Semuanya kembali Tentu memerlukan trilyunan rupiah. dan Tidak mungkin dibebankan semuanya pada pemerintah daerah Sebagian besar pendanaan berasal dari pemerintah pusat. Bantuan dari dunia usaha dan masyarakat sangat diperlukan untuk pemulihan ini. Proses rehabilitasi dan rekonstruksi akan dilakukan selama 2 tahun,” Tambah Sutopo.

Sutopo Juga Mengimbau agar Masyarakat, Pemda NTB dan Pemda kabupaten/kota terdampak harus segera bangkit meskipun Perlu waktu untuk memulihkan kembali.(red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.