MEDANHEADLINES.COM, Medan – Terkait Wacana pemerintah yang akan melakukan evaluasi tarif tol yang dianggap mahal Mendapat tanggapan dari Pengelola Jalan Tol Medan- Binjai
Pihak pengelola menyebutkan dengan adanya evaluasi harga tersebut pemerintah juga perlunya memberikan kompensasi yang seimbang kepada perusahaan pengelola tol.
“Kita sempat dapat info dari pemberitaan. Jika tarif diturunkan, kita tidak semata-mata memperpanjang konsesinya. Tapi juga ada kemudahan lain yang mungkin bisa kita dapatkan”, ujar Kepala Cabang PT. Hutama Karya Tol Medan-Binjai, Rubiantoro
Rubiantoro mengatakan jika hanya pemerintah memperpanjang konsesi sebagai kompensasi, maka akan mempengaruhi rencana bisnis perusahaan yang telah ditetapkan diawal.
“ Dengan diturunkannya tarif, otomatis masa Break Even Point (BEP) dari investasi yang telah dikeluarkan akan lebih lama,” Jelasnya.
Dikatakannya, Kemudahan-kemudahan lain yang bisa saja mereka dapat adalah persoalan pajak atau bunga pinjaman. Jika hanya perpanjangan konsesi, kenaikannya tidak terlalu signifikan. Sebab saat ini, PT. Hutama Karya telah diikat dengan perjanjian konsesi selama 40 tahun.
Meski begitu, Rubiantoro masih belum bisa memastikan apakah tarif Ruas Tol Medan-Binjai benar-benar akan diturunkan. Karena saat ini tarif tol Medan-Binjai masih dibawah ketentuan yang akan dievaluasi yaitu sebesar 1000 rupiah per kilometer. Sedangkan tarif saat ini adalah 981 rupiah per kilometer
“Kita masih menunggu dari kementrian. Kalau sudah ditetapkan, nanti kita evaluasi lagi seperti apa. Pastinya kita bolehlah meminta kemudahan-kemudahan lain”, Jelas Rubiantoro.
Diketahui, Ruas tol Medan-Binjai merupakan salah satu jalur tol Trans Sumatera yang diresmikan Presiden Joko Widodo pada medio Oktober tahun lalu. Dari tiga seksi yang direncanakan, saat ini ruas jalan yang telah beroperasi meliputi dua seksi. Yaitu Seksi 2 (Helvetia-Sei Semayang) dan Seksi 3 (Sei Semayang-Binjai). Sedangkan Seksi 1, yang menghubungkan Helvetia-Tanjung Mulia, ditargetkan rampung pada akhir tahun ini. (red)