MEDANHEADLINES – Kasus kekerasan yang dialami jurnalis di Kota Medan yang dilakukan oleh oknum Paskhas TNI AU Lanud Soewondo saat melakukan liputan bentrok warga dengan TNI AU di Kelurahan Sari Rejo, Medan Polonia hingga kini masih mengambang, Bahkan kasus yang ditangani Satuan Polisi Militer TNI AU Lanud Soewondo ini terkesan hendak diendapkan.
Menanggapi tak tuntasnya kasus kekerasan jurnalis ini, Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Medan, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Medan bersama Dewan Pers meminta dengan tegas agar Satuan Polisi Militer TNI AU Lanud Soewondo tidak main-main dalam menuntaskan kasusnya.dan meminta agar Satuan POM TNI AU menyerahkan Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyidikan (SP2HP) perkara ini.
“Sejak kemarin kami minta SP2HP nya tidak dikasih juga. Kami merasa aneh, kenapa POM TNI AU tak mau memberikan hasil penyidikannya. Lalu, kenapa identitas tersangkanya juga ditutupi,” ungkap Aidil Aidtya dari LBH Medan,
Aidil mengatakan, harusnya POM sudah melimpahkan kasus ini ke peradilan militer. Bukan justru berusaha menyembunyikan atau berusaha mengendapkan kasus ini.
“Laporan korban lainnya juga belum diproses sampai sekarang. Alasannya selalu ada saja ketika kami tanya,” ungkap Aidil.
Hal yang sama juga disampaikan Ketua AJI Medan, Agoez Perdana.ia mengungkapkan , pihaknya tetap konsisten mengawal kasus ini, dan tidak ada kata damai agar ada efek jera bagi pelaku..
“Kami akan terus maju mengawal kasus ini. Makanya, kami juga minta agar TNI AU tidak main-main dalam menangani perkara ini. Tidak ada kata damai untuk kasus ini,” tegas Agoez.
Sementara itu, Ketua Dewan Pers, Yosep Adi Prasetyo akan menanyakan kasus ini kembali kepada Panglima TNI. Jika Satuan POM TNI AU tak mampu menuntaskannya, ia akan meminta kasus ini diambil alih oleh Mabes TNI.
“Ada bidang hukum yang akan mengambil kasus ini jika tidak dituntaskan oleh TNI AU. Saya akan sampaikan lagi perkembangannya kepada Panglima TNI,” ungkapnya.
