Pengelolaan Inflasi Sumut dinilai Buruk

MEDANHEADLINES – Sepanjang  tahun 2016,pengelolaan inflasi di sumatera utara dinilai sangat buruk,hal ini terlihat dari  lonjakan harga  beberapa komoditas khususnya cabai  yang melambung tinggi Realisasi inflasi yang mencapai angka 6% selama tahun berjalan mengakibatkan  target inflasi BI yang hanya sebesar 5.5% terlewati .

Menanggapi hal ini ekonom Sumut, Gunawan Benjamin, memandang laju pertumbuhan ekonomi Sumut  mengalami perlambatan dan realisasinya menurun di kuartal ke 3 yang hanya sebesar 5.3 persen.

“ Ini merupakan gejala yang tidak baik karena harapannya laju pertumbuhan ekonomi kita menjelang akhir tahun seharusnya mengalami peningkatan ,” ungkapnya.

Lebih lanjut ia menambahkan, penyebab  pertumbuhan ekonomi Sumut seperti ini dikarenakan fleksibilitasnya yang tidak baik dan sangat bergantung kepada perekonomian global.

“Andalan Sumut masih berupa menjualkomoditas mentah yang sangat bergantung kepada fluktuasi harga yang ada di pasar internasional,” ujarnya

Sementara itu, dominasi industri manufaktur yang seharusnya menjadi tulang punggung hilirisasi juga belum berjalan optimal. Sejumlah masalah struktural dituding menjadi penyebab  yang mengakibatkan realisasi pertumbuhan ekonomi Sumut masih jauh dari titik optimalnya.

“Jika diperinci lebih detail. Sumut masih mengalami krisis energi terutama energi listrik. Kapasitas mesin pembangkit listrik PLN belum pulih sepenuhnya. Banyak kritikan miring yang disematkan ke PLN karena Sumut kerap mengalami pemadaman bergilir. Padahal infrastruktur ini yang sangat dibutuhkan oleh dunia industri,” jelasnya.

Selanjutnya,gunawan menambahkan,  pembangunan infrastruktur harus terus dipercepat untuk menambah percepatan laju pertumbuhan ekonomi.

“ Dari infrastruktur inilah yang kita harapkan nantinya mampu memberikan dampak multiplier yang nantinya akan menambah akselerasi laju pertumbuhan ekonomi Sumut dalam jangka panjang,” pungkas Gunawan.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.