Operasi  SAR semakin di intensifkan pada hari ke 2 evakuasi

MEDANHEADLINES, – Memasuki hari ke-2, pembersihan puing-puing reruntuhan gempa  sudah mulai dilakukan  untuk memperlancar jalur transportasi, hingga pagi tadi dari data yang diterima,BNPB menyebutkan  Kerusakan akibat gempa ini adalah  105 ruko roboh, 19 ruko rusak berat, 5 ruko rusak ringan, 429 rumah rusak (348 rusak berat, 42 rusak sedang, 39 rusak ringan), 14 Masjid rusak berat, 6 unit Musholah rusak, 1 unit bangunan  RSUD Pidie rusak berat, 1 unit bangunan Kampus STAI AL-Azziziyah Mudi Mesra Roboh,dan  3 unit bangunan pesantren rusak.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam rilisnya mengatakan Personil baik dari pemerintah, TNI, Polri, relawan dan masyarakat sudah saling bersinergi untuk mengevakuasi korban yang kemungkinan masih tertimbun reruntuhan.

“ Dari  laporan dari BPBD Aceh dan BPBD Pidie Jaya hingga Kamis (8/12/2016) pukul 09.00 Wib jumlah korban 102 orang tewas, 700-an luka-luka dan 3.267 masyarakat mengungsi akibat gempa 6.5 SR di Kabupaten Pidie Jaya, Pidie dan Bireueun” ungkap sutopo..

Selain itu, Pada Rabu (7/12) Gubernur Aceh juga telah mengeluarkan status tanggap darurat bencana skala provinsi selama 14 hari dari 7-20 Desember 2016. Penetapan status darurat skala provinsi di karenakan dampak gempa yang terjadi di 3 Kabupetan yaitu Pidie Jaya, Bireun dan Pidie.

“Dalam masa tanggap darurat ini akan  dilakukan kegiatan-kegiatan yaitu  Pengkajian secara cepat dan tepat terhadap lokasi, kerusakan dan sumber daya, Penentuan status keadaan darurat bencana, Penyelamatan dan evakuasi masyarakat yang terkena bencana, Pemenuhan kebutuhan dasar,Perlindungan terhadap kelompok rentan, dan Pemulihan dengan segera prasarana dan sarana vital.

Guna memenuhi kebutuhan hidup masyarakat yang tinggal di pengungsian. TNI hari ini direncanakan akan mendirikan rumah sakit lapangan di Pidie Jaya untuk menangani korban luka yang masih ada. BNPB sendiri pada sore ini  mengirimkan bantuan senilai Rp 3,5 milyar dalam bentuk tenda posko sebanyak 10 buah, genset kapasitas 2.800 watt sebanyak 10 unit, permakanan, family kit dan lainnya dengan menggunakan pesawat terbang cargo dari Lanud Halim Perdanakusuma ke Bandara Blang Bintang..

“Kendala lapangan yang masih dihadapi adalah ketersediaan alat berat dan jalan yang terlalu sempit untuk dilalui oleh alat berat.” Tutup sutopo dalam keterangan resminya (LBS)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.