5 Kepala Daerah Di Sumut Tandatangani Rencana Aksi Pencegahan Korupsi Terintegrasi

MEDANHEADLINES, Medan – 5 kepala daerah melakukan penandatanganan Rencana Aksi Pencegahan Korupsi Terintegrasi yang dihadiri oleh Ketua Tim Koordinasi Supervisi Pencegahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Adlinsyah Nasution di Santika Dyandra Hotel Medan,  Kamis (27/10).

Ke 5 kepala daerah itu adalah walikota medan Dzulmi eldin, Wali Kota Binjai HM Idaham, Bupati Deliserang, H Ashari Tambunan, Bupati Serdang Bedagai, Soekirman dan Bupati karo, Terkelin Brahmana.yang juga didampingi oleh Sekda masing-masing.

Penandatanganan rencana aksi ini menitik beratkan pada 6 bidang yakni e planning menyangkut  e-musrenbang dan e-budgetting,  pelayanan terpadu satu pintu (PTSP) atau badan pelayanan perizinan terpadu (BPPT), laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN), pengendalian gratifikasi, penguatan aparat pengawasan intern pemerintah (APIP/inspektorat) serta pengembangan tambahan penghasilan pegawai (tunjangan kinerja).

Menurut Ketua Tim Koordinasi Supervisi Pencegahan KPK, Adlinsyah Nasution menjelaskan, penandatanganan rencana aksi ini  untuk meminimalisir terjadinya kecurangan maupun penyalahgunaan anggaran melalui e-planning  (e-musrenbang dan e-budgeting) serta Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP).  Namun sistem yang dibuat ini tidak ada gunanya tanpa didukung komitmen yang kuat dari kepala daerah beserta seluruh jajarannya.

Atas dasar itulah, jelas Adlinsyah, dilakukan penandatanganan rencana aksi pencegahan korupsi terintegrasi ini. Sebelum di Kota Medan, Adliansyah mengatakan  lima kepala daerah lainnya di Sumut juga telah menandatangi rencana aksi serupa di Tarutung. Lalu menyusul 4 kepala daerah lainnya di Pematang  Siantar.

“Jadi kehadiran KPK di Sumut  untuk mendukung dan sifatnya pendampingan dalam rangka meminilasir  terjadinya kecurangan anggaran. Melalui penandatanganan rencanan aksi nanti, semua akan transparan. Apabila sistem ini nanti sudah berjalan, maka yang mengolah nanti bukan orang lagi melainkan sistem. Jadi yuk sama-sama kita berubah dan saling terbuka. Saya pun siap untuk diawasi,” kata Adliansyah.

Untuk  mendukung sekaligus mewujudkan hal tersebut , Adliansyah mengajak publik  ikut mengawasi, termasuk media agar menjalankan fungsinya sebagai monitoring dan controlling. Selanjutnya bilang Adlinsyah, sampai akhir Desember 2016 terus dilakukan  pemantapan sehingga sistem ini dapan berjalan.

“Kita harapkan, Maret 2017 sistem ini sudah berjalan seperti yang diharapkan. Meski demikian akhir Desember 2016, saya yakin  kita sudah dapat melihat perubahan-perubahan yang terjadi. Untuk itu  kita (KPK) siap terus memberikan pendampingan. Begitu ditelepon, kita langsung datang untuk memberikanm pendampingan,” tegas Adlinsyah. (RLS)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.