Jayapura (MedanHeadlines.com)
Setelah kunjungan ke Jayapura meresmikan 6 infrastruktur listrik, Presiden Joko Widodo (Jokowi) terbang ke Kabupaten Yahukimo, besok. Jokowi ke Yahukimo untuk meresmikan Bandara Nop Goliat Dekai dan peresmian harga BBM di Papua yang dipusatkan di Dekai, Ibu Kota Kabupaten Yahukimo, Papua.
“Besok saya akan resmikan satu harga BBM di Papua yang dilaksanakan di kabupaten Yahukimo. Selama ini ada ketidakadilan masalah BBM. Di Jawa harga hanya Rp 6.450 per liter, tetapi di Papua bisa harga 50.000 sampai Rp 100.000 per liter seperti di Puncak Jaya. Saya tidak bisa melihat begitu. Kalau di Jawa harganya Rp 6.450 per liter, di seluruh wilayah Indonesia juga harus sama, di barat, di tengah dan di timur harus sama,” tegas Presiden.
“Ketika hal itu dilakukan, saya dilapori Dirut Pertamina. Pak kalau di Papua harganya Rp 6.500 kerugian banyak sekali, tetapi saya katakan ini bukan masalah untung rugi, sehingga saya perintahkan kepada Menteri carikan solusinya. Kurang lebih sama harganya dengan di Jawa,” lanjut Jokowi.
Menurut Jokowi, untuk menutup kerugian itu bisa dipakai hasil keuntungan dari penjualan BBM di wilayah barat.
“Kalau harganya di Jawa Rp 6.450 per liter maka di Papua harus sama, kalau dari wilayah Barat untung di wilayah Timur rugi, maka bisa saling menutupi,” ujar Presiden.
Pada kesempatan itu presiden berharap, dengan adanya harga BBM yang sama dan kecukupan daya listrik akan menumbuhkan pergerakan ekonomi masyarakat.
“Jika harga BBM di Papua murah dan kebutuhan listrik sudah mencukupi maka akan tumbuh pergerakan ekonomi dan kita harapkan apa yang sudah kita rancang bisa terjadi. Tetapi itu juga tergantung masyarakatnya sendiri . Masyarakat harus bisa menyongsong peluang-peluang yang ada , dengan adanya harga BBM yang murah dan tersedianya listrik. Peluang usaha industri dan membuat usah-usaha kecil,” tutur Jokowi.
Jokowi menambahkan, pembangunan Pasar mama-mama Papua yang saat ini sedang berjalan pembangunannya harus selesai pada Desember 2016. Karena semakin cepat semakin baik tidak perlu harus ditunda-tunda.
“Yang berkaitan dengan pembangunan pasar mama- mama Papua saya selalu ikuti. Sampai saat ini baru selesai 25 persen. Setiap minggu saya dapat laporan tentang perkembangan pembangunan pasar itu dan selalu saya ikuti. Jadi Desember ini harus selesai, jangan mundur–mundur lagi, karena itu sudah lama ditunggu,” tambah Jokowi. (dc/mh)