MEDANHEADLINES.COM – Pelatih Bima Sakti segera membubarkan Timnas Indonesia U-17 menyusul kegagalan mereka lolos ke putaran final Piala Asia U-17 2023. Para pemain akan dikembalikan ke tim masing-masing.
Timnas Indonesia U-17 dipastikan gagal lolos ke putaran final Piala Asia U-17 2023 setelah cuma finis ketujuh dalam klasemen runner-up terbaik.
Skuad Garuda Asia terpaksa ke jalur perebutan runner-up terbaik setelah kalah telak dari Malaysia dalam matchday terakhir Grup B Kualifikasi Piala Asia U-17 2023.
Dalam pertandingan di Stadion Pakansari, Bogor, Minggu (9/10/2022) malam WIB itu, Timnas Indonesia U-17 secara mengejutkan takluk dengan skor 1-5 dari Harimau Malaya.
Hasil itu membuat Arkhan Kaka dan kawan-kawan harus rela posisi juara grup direbut Malaysia yang otomatis lolos ke putaran final Piala Asia U-17 2023.
Indonesia mengakhiri babak kualifikasi sebagai runner-up Grup B dengan koleksi sembilan poin dan +13 selisih gol, terpaut satu poin dari Malaysia di posisi teratas.
Pemain Timnas Indonesia U-17, Muhammad Nabil Asyura (tengah) memegang kepalanya usai Timnas Malaysia U-17 mencetak gol dalam laga Grup B Kualifikasi Piala Asia U-17 2023 di Stadion Pakansari, Bogor, Minggu (9/10/2022) malam. [ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat]
Bima Sakti menjelaskan bahwa dirinya kini fokus mempersiapkan tim untuk ajang Asian Youth Games (AYG) 2022 di China pada Desember. Namun sebelumnya, Timnas Indonesia U-17 akan lebih dulu dibubarkan.
“Sebelum itu, kami akan mengembalikan para pemain ke klub. Mereka harus bangkit dan tidak boleh putus asa,” kata Bima Sakti dikutip dari Antara, Senin (10/10/2022).
Seperti pelatihnya, bek tengah timnas U-17 Indonesia Sulthan Zaky pun merasa kecewa atas apa yang mereka raih di Kualifikasi Piala Asia U-17 2023.
“Ini jadi pelajaran bagi kami semua,” kata Sulthan.
Sebagai informasi, terdapat dua jalur bagi tim-tim peserta kualifikasi untuk lolos ke putaran final Piala Asia U-17 2023, yakni melalui status juara grup atau enam runner-up terbaik.
Khusus jalur runner-up terbaik, Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) memiliki aturan sendiri untuk penentuan peringkat. Hanya laga-laga di tiga besar klasemen masing-masing grup yang masuk hitungan.
Aturan itu diterapkan lantaran pembagian jumlah peserta dalam masing-masing grup dari A hingga J yang tidak merata. Grup A hingga D berisi lima tim, grup E, F, G, dan I berisi empat tim, serta Grup H dan J cuma tiga tim lantaran Timor Leste dan Sri Lanka memilih mundur.
Situasi itu membuat hitung-hitungan poin dan selisih gol dalam klasemen runner-up terbaik jadi sulit tertebak dan baru bisa diakumulasi setelah seluruh laga di fase grup rampung.
Merujuk aturan AFC, laga Timnas Indonesia U-17 yang masuk hitungan klasemen runner-up terbaik hanyalah pertandingan kontra Malaysia dan Uni Emirat Arab (UEA) selaku tim tiga besar Grup B.
Timnas Indonesia U-17 menang 3-2 atas UEA dan kalah 1-5 dari Malaysia. Hasil itu bikin Garuda Asia cuma mengumpulkan tiga poin dengan selisih gol -3.
Sementara kemenangan telak 14-0 atas Guam dan 2-0 atas Palestina tidak masuk hitungan lantaran dua tim itu cuma finis di luar tiga besar.
Dengan koleksi tiga poin dan selisih gol -3, Timnas Indonesia U-17 pada akhirnya hanya finis ketujuh dalam klasemen runner-up terbaik.
Dalam aspek poin, Indonesia memang setara dengan enam tim di atasnya. Selisih gol lah yang pada akhirnya menjegal tim asuhan Bima Sakti melangkah ke putaran final Piala Asia U-17 2023.
Enam tim yang berhasil lolos dari jalur runner-up terbaik adalah Korea Selatan, China, Afghanistan, India, Thailand dan Laos.(red/suara.com)