MEDANHEADLINES.COM, Medan – Sejak mewabahnya virus Hog Cholera di Sumatera Utara, Sudah 27 ribu ekor babi yang mengalami kematian. Berbagai cara telah dilakukan Pemerintah, Salah satunya adalah dengan melakukan vaksinasi.
“Sejak diserang wabah Hog Cholera, hingga saat ini ada 27.070 ekor babi yang mati, itu dari laporan yang kita terima hingga Rabu (11/12/2019),” kata Kepala Balai Veteriner Medan Agustia
Dikatakannya, Dalam beberapa hari terakhir, Angka kematian babi mengalami peningkatan yang cukup pesat
” Tiga hari yang lalu, laporan babi yang mati hanya 25 ribu ekor. Namun meningkat dua hari berikutnya hingga mencapai 27 ribu ekor,” Jelasnya
Dikatakan Agustia, penyebaran dan kematian akibat virus Hog Cholera memang begitu cepat. Sementara untuk wilayah yang terjangkit, lanjutnya, masih berada pada 16 kabupaten/kota yang ada di Sumatera Utara.
“Data ini merupakan data yang terlapor, artinya ada warga yang melaporkan. Kami yakin ada juga warga yang tidak melapor dan melakukan penguburan bangkai secara swadaya,” ujarnya.
Diketahui,Hog Cholera merebak sejak September 2019. Saat ini virus tersebar di 16 kabupaten kota di Sumut. Mulai dari Kabupaten Dairi, Humbang Hasundutan, Deli Serdang, Medan, Karo, Toba Samosir, dan Serdang Bedagai. Kemudian Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, Samosir, Simalungun, Pakpak Bharat, Langkat, Tebing Tinggi, dan Pematang Siantar.
” Dari jumlah populasi ternak babi di Sumut yakni 1.229.747 ekor, Angka kematian babi mencapai 2,8 persen. Sedangkan berdasarkan referensi, kematian akibat wabah Hog Cholera dan virus ASF dapat mencapai hingga 90 persen.,” Jelasnya (red)
