MEDANHEADLINES,Medan – Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta (Koopertis) diminta untuk melakukan publikasi secara berkala terkait data perguruan tinggi swasta (PTS) secara terbuka ke publik, baik yang terakreditasi maupun yang tidak, termasuk yang tidak berizin.
Hal ini diungkapkan Kepala Ombudsman RI Perwakilan Sumatera Utara (Sumut) Abiyadi Siregar karena menganggap begitu pentingnya Informasi terkait status PTS agar masyarakat tidak tertipu dan terhindar dari korban kampus abal-abal.
“Koopertis perlu setiap tahun mempublikasikannya, baik di website, media, brosur atau dipampangkan di kantor Koopertis sendiri dan perlu juga disebarkan brosur-brosurnya di semua sekolah-sekolah. Harus dipublikasikan mana yang terakreditasi A, B, C dan yang tidak terakreditasi,” ujarnya
Abyadi juga mengungkapkan, perguruan tinggi juga harus membuat profil mengenai kampusnya.bahkan Jika akreditasinya masih C maka katakan sejujurnya C, jangan ditutup-tutupi sehingga dapat menyebabkan kebohongan publik.
“Transparansi dan informasi itu sangat penting, agar masyarakat tidak terjebak. Dari sini masyarakat dapat memilih, agar tidak terjebak dengan kampus yang murah, tetapi malah mengecewakan. Inilah salah satu cara untuk memajukan pendidikan di Indonesia,” katanya.
Sementara itu, Dewan Pendidikan Sumut Syaiful Sagala mengimbau agar masyarakat rajin dan jeli dalam mencari informasi PTS yang layak dan tidak layak sebelum mendaftar.
“Ini bisa melihatnya melalui pangkalan data Kemenristekdikti di website atau bertanya langsung ke Koopertis,” ujar anggota Syaiful.
Ia juga menyarankan, sebelum mendaftar ke kampus yang dituju, agar masyarakat sering mendatangi atau berkunjung ke kampus tersebut.
“Ini dimaksudkan untuk memantau dan memperhatikan apakah ada yang kuliah di situ atau tidak. Dan jangan sungkan-sungkan mencari informasi detail dan akurat mengenai kampus tersebut,” himbaunya.(lbs)
