Sekretaris Korwil Gerakan Biru Kuning (GBK) Sumut, Aulia Andri saat menggelar pertemuan bersama warga di Stabat, Kabupaten Langkat. (Foto: Istimewa)
MEDANHEADLINES.COM, Stabat – Pasangan capres-cawapres yang diusung Koalisi Perubahan, Anies-Muhaimin (AMIN) merupakan pasangan yang minim Alat Peraga Kampanye (APK) seperti spanduk dan baliho, tapi sangat dirindukan oleh mayarakat. Begitu juga dengan Caleg DPR-RI Partai NasDem dari Dapil Sumut III, JR Saragih.
Hal ini disampaikan Sekretaris Korwil Gerakan Biru Kuning (GBK) Sumut, Aulia Andri ketika menggelar pertemuan bersama warga di Stabat, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumut, Minggu (10/12/2023).
“Saat melakukan perjalanan dari Medan menuju Pangkalan Brandan dan kembali ke Kota Stabat, saya melihat sangat minim spanduk atau baleho pasangan AMIN dan Pak JR Saragih di sepanjang jalan lintas Sumatera ini,” ujar Aulia.
Menurut Aulia, meskipun penempatan media kampanye luar ruang di ruas Jalinsum sedikit, namun hal itu tidak mempengaruhi kecintaan dan kerinduan kepada pasangan capres-cawapres nomor urut 1 dan Caleg NasDem Nomor Urut 5, JR Saragih.
“Hal itu bisa kita lihat dari membludaknya massa saat pasangan AMIN turun ke daerah-daerah untuk kampanye ataupun menyapa masyarakat. Begitu juga ketika kami memperkenalkan Pak JR Saragih. InsyaAllah, mohon dukungannya dari warga Langkat,” katanya.
Aulia menegaskan, sebagai Sekretaris Relawan Korwil GBK Sumut, wajib hukumnya seluruh jajaran relawan memenangkan AMIN dan JR Saragih.
“Kita harus tetep mengkampanyekan hal-hal yang baik untuk perubahan. Kita datangi masyarakat. Kita ketuk pintu rumahnya. Kita sadarkan warga arti pentingnya perubahan untuk Indonesia ke depan. Jangan sampai kita dikasih susu, dikasih makan gratis, atau hanya dikasih uang 100-200 ribu, tapi kita tersiksa selama 5 tahun,” ucap anggota Tim Kampanye Daerah (TKD) AMIN Provinsi Sumut ini dengan tegas.

Pada kesempatan yang sama, Ketua GBK Kabupaten Langkat, Gus Ril mengatakan bahwa pertemuan bersama masyarakat Langkat ini bertujuan untuk mensosialisasikan, dan memberi pemahaman tentang pentingnya perubahan yang menjadi jargon kampanye AMIN.
“Kita diberi amanah menjadi relawan AMIN. Kita akan bekerja sepenuh hati dan turun langsung ke warga. Kita sampaikan bahwa pilihan terbaik adalah AMIN karena ada harapan besar untuk perbaikan Indonesia ke depan. Jangan sampai kita dibodohi lagi dengan janji-janji tentang kesejahteraan. Omong kosong itu semua,” ujarnya.
Menurut Gus Ril, gerakan dan pertemuan yang yang dilakukan Gerakan Biru Kuning merupakan swadaya masyarakat.
“Kita melakukan kegiatan murni dari swadaya masyarakat. Kita gugah hatinya untuk melakukan gerakan perubahan. Alhamdulillah, antusiasme masyarakat sangat besar, dan mereka bersedia untuk mengeluarkan koceknya sendiri untuk memenangkan AMIN,” pungkasnya. (Red)












