Medan  

Peredaran uang baru minim Sosialisasi, Pengamat : Masyarakat takut tertipu

MEDANHEADLINES,Medan – Bank Indonesia beberapa bulan yang lalu telah mengumumkan bahwa dicetaknya uang baru untuk menggantikan uang lama yang beredar di Indonesia,  namun karena peredaraannya yang masih terbatas terutama di Medan  ternyata membuat banyak masyarakat yang kebingungan ketika ada yang bertransaksi dengan uang baru tersebut.

Melihat hal itu, Pengamat ekonomi, Gunawan Benjamin mengatakan,saat ini peredaran uang baru di tengah masyarakat  memang masih mengalami kendala dalam transaksinya, terutama di sejumlah pasar tradisional. Alasan masyarakat enggan menggunakannya karena pecahan baru itu mirip uang mainan dan tidak meyakinkan.

“Saya berkesimpulan, masyarakat belum sepenuhnya mampu mengenali uang dengan benar. Seharusnya untuk meyakinkan uang itu asli atau tidak tentunya menggunakan metode 3 D,” jelas Gunawan

Gunawan menambahkan,dengan adanya peristiwa ini, sebaiknya BI melakukan sosialisasi yang lebih intensif agar masyarakat bisa mengenal uang baru.

“ Salah satu langkah yang bisa diambil adalah memperkenalkan uang emisi baru ke pasar pasar tradisional. Bentuk pemberitahuan uang emisi baru juga bisa ditampilkan di pasar-pasar tradisional,” ujarnya.

Untuk pasar modern,lanjut Gunawan,biasanya telah dilengkapi dengan teknologi sinar inframerah dan pekerjanya sangat teredukasi dalam mengenali ciri ciri uang. Sehingga pasar modern tidak begitu sulit untuk menepis keraguan.

Namun bagi masyarakat umum, prinsip mengenal uang dengan 3 D ini menjadi ujung tombak apakah uang tersebut asli atau bukan.

“Jadi tidak ada alasan bagi masyarakat untuk takut menggunakan uang  baru tersebut. Ini hanya masalah pemahaman saja dan masyarakat juga baru mengenal uang baru sehingga belum terbiasa. Tetapi sebaiknya, masyarakat harus mengetahui informasi lebih jauh mengenai uang baru. Dan pemerintah segera melakukan sosialisasi,” jelasnya. (lbs)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.