Sumut  

Pembentukan Forwabun, Direktur PPKS : Ini Sangat Baik !

MEDANHEADLINES. COM, Medan – Direktur Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Dr. Iman Yani Harahap mengapresiasi pembentukan forum wartawan perkebunan (Forwabun) yang diinisiasi sejumlah wartawan di Kota Medan. Menurutnya forum tersebut sangat penting untuk mendukung penyaluran informasi yang edukatif mengenai berbagai hal terkait kelapa sawit kepada masyarakat.

Apresiasi ini disampaikannya saat menerima audiensi Ketua Forwabun Hendrik Hutabarat yang didampingi sekretaris Yosep Pencawan dan beberapa pengurus lainnya.

“Ini sangat baik, karena para jurnalislah yang memahami bagaimana menyampaikan bahasa akademis dari para peneliti menjadi bahasa yang lebih komunikatif kepada masyarakat,” katanya, Selasa (30/4/2019).

Yani menjelaskan isu utama yang menyangkut kelapa sawit menyangkut dua hal yakni persoalan energi dan juga persoalan nutrisi. Dalam bidang energi, saat ini pihak PPKS terus melakukan riset untuk menemukan inovasi pemanfaatan kelapa sawit sebagai sumber energi baru yang ramah lingkungan.

Beberapa hasil riset tersebut bahkan sudah diaplikasikan oleh pemerintah yang memandatorikan 20 persen campuran minyak sawit ke dlaam bahan bakar biodiesel atau B20. Kemudian dinaikkan lagi menjadi B30 oleh pemerintah dan Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) sudah menyelesaikan uji coba B50.

“Riset terus kita lakukan karena energi menjadi kebutuhan yang sangat mendasar untuk kemajuan,” ujarnya.

Sementara pada bidang nutrisi, PPKS juga terus mengembangkan pemanfaatan kandungan vitamin A dan Beta Karoten sebagai asupan gizi bagi masyarakat.

“Produk-produk seperti ini di luar negeri merupakan produk yang harganya sangat tinggi,” sebutnya.

Sementara itu Ketua Forwabun Hendrik Hutabarat mengatakan pihaknya sangat siap untuk berperan menyampaikan informasi yang konstruktif terkait keberadaan kelapa sawit kepada masyarakat. Sinergitas antara PPKS dengan Forwabun diyakininya akan membuat informasi yang akan mereka sampaikan lebih akurat dan mendalam sehingga meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang peran PPKS dalam menopang industri sawit dan menjaga ketersediaan sumber energi baru terbarukan di Indonesia.

“Kami sangat membutuhkan informasi yang akurat dan tentunya itu akan kami peroleh dari pihak-pihak yang berkompeten seperti dari pihak PPKS,” pungkasnya.

Dalam waktu dekat PPKS dan Forwabun akan menggelar diskusi publik terkait penggunaan B50 yang diarahkan menjadi bagian dari Rencana Umum Energi Nasional (RUEN). Pemerintah meyakini penggunaan B50 memiliki lebih banyak manfaat dari B20, salah satunya menghemat devisa.

Penggunaan B50 diyakini akan memperbaiki defisit neraca perdagangan dari sektor migas serta memacu tumbuhnya industri pengolahan biodiesel di dalam negeri. Begitu juga pengaruhnya terhadap stabilisasi harga, karena lebih dari 40% produksi sawit datang dari rakyat.(red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.